Sabtu, 23 Agustus 2008

Ditusuk (lanset) atau Disayat?

Kalo kita berbicara yang ideal, tentu saja harus berlandaskan dalil. Jika kita melihat hadits Rasulullah Saw maka disana dengan jelas dinyatakan sayatan, bukan tusukan. Sehingga jika kita ingin melakukan cara yang paling baik tentu saja dengan sayatan seperti apa yang disampaikan oleh Rasulullah Saw.

Mungkin ada yang mengatakan yang terpenting adalah hakekat keluarnya darah. Sehingga dengan cara ditusuk maupun disayat tidak masalah. Pendapat tersebut sah-sah saja. Karena dengan cara yang teringanpun, yaitu bekam tanpa harus mengeluarkan darah juga banyak orang yang memperoleh kesembuhan. Tetapi jika kita ingin mendekati apa yang tertuang pada dalil, maka metode dengan sayatan inilah yang sebaiknya kita lakukan. Karena InsyaAlloh akan terdapat banyak hikmah dibalik metode tersebut yang mungkin belum terkuak saat ini.

Pada prakteknya, meskipun metode sayatan adalah yang terbaik namun pada pelaksanaannya tidak semua pasien dapat dilakukan dengan sayatan. Ada bagian-bagian tertentu yang memang tidak memungkinkan untuk disayat, dan justru harus menggunakan lanset atau ditusuk. Atau bisa juga, pasien benar-benar merasa ketakutan dengan alat-alat untuk menyayat, sehingga mau-tidak mau metode dengan lansetlah yang dipilih.

Pada akhirnya, bagaimanapun caranya seyogyanya disesuaikan dengan kondisi pasien maupun bagian tubuh pasien. Cara yang terbaik adalah dengan mengutamakan sayatan, namun tidak harus memaksakannya. Jika tidak memungkinkan, maka dapat menggunakan lanset atau bahkan menerapkan bekam kering saja.

Tidak ada komentar: